Selasa, Januari 04, 2011

Surat Terbuka Kepada Geert Wilders Dari Seorang Pendeta Kristen Di Inggris



Salam Mr Wilders,


Orang bilang kita hanya membawa kuda ke tempat air, tapi tidak untuk menyuruhnya minum. Tetapi manusia bukan kuda. Tidak seperti binatang, manusia selalu punya alasan. Saya menawarkan sedikit keterangan ini dengan harapan samar-samar bahwa Anda adalah orang yang mempertimbangkan sedikit alasan.

Ini tentang pidato terakhir Anda di hadapan Aliansi Patriot di New York. Anda mengggambarkan 'Islamisasi Eropa'. Anda menjelaskan beberapa kota Eropa dengan lingkungan Muslim dengan begitu hal seram. Menurut Anda, itu adalah dunia di mana perempuan berjalan-jalan dengan tenda-tenda tanpa sosok... suami mereka, menurut Anda sebagai tuan dari budaknya, jika Anda suka, berjalan tiga langkah di depan perempuan-perempuan itu.

Mr Wilders, saya tinggal di salah satu daerah di London Barat. Saya sering mengunjungi Whitechapel dan Edgware Road, bagian dari London yang berwarna-warni, dan saya belum pernah sekalipun melihat seorang wanita Muslim berjalan di belakang suaminya. Sebaliknya, para ibu berjalan-jalan di samping para lelaki mereka dengan bangga bermartabat. Tidak ada perilaku istri-istri menunjukkan sebagai peran bawahan, jadi enyahlah perbudakan dari Islam.

Gadis-gadis Muslim bahkan selalu penuh semangat memakai segala macam peralatan. Benar, mereka tidak mungkin berperilaku permisif; perempuan dibebaskan tapi bukan memamerkan daging mereka, tidak memeluk dan mencium mitra di depan umum, tidak ada yang seperti itu. Saya bahkan berani menebak sebagian besar dari mereka tidak tidur dengan anak laki-laki sebelum menikah. Tapi mengapa hal itu jadi buruk? Itu adalah kesucian, kerendahan hati dan menahan diri. Adat istiadat Kristen dari peradaban Barat yang Anda klaim digunakan untuk hal-hal seperti itu, bukan?

'25 Persen dari populasi Eropa akan menjadi Muslim hanya 12 tahun dari sekarang'. Orang bilan itu bohong, statistik palsu. Tetapi jika Anda ingin orang Eropa asli masih tetap dengan jumlah besar, bagaimana mendorong mereka untuk memiliki anak lagi? Bagaimana mendesak mereka untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi atau pil? Bagaimana menghentikan aborsi? Bagaimana meningkatkan nilai-nilai keluarga? Berhentilah menghina Islam.

'Ribuan masjid di seluruh Eropa. Dengan jemaah yang lebih besar daripada gereja-gereja', begitu yang Anda perhatikan. Yah, salah siapa itu? Apakah mungkin seorang Muslim akan berdiri di pintu gereja? Seharusnya Anda bilang kepada orang Kristen. "Lihatlah orang Muslim, mereka beribadah secara teratur. Bagaimana mereka melakukan perayaan agama mereka. Anda harus melakukan hal yang sama. " Tepat. Maraknya masjid di seluruh Eropa harus berfungsi sebagai stimulus bagi orang Kristen. Sebuah jendela peluang. Sebagai pengingat untuk kembali ke sesuatu yang penting buat mereka, yang memberi akar kehidupan; menyembah Tuhan esa yang sejati. Mengapa menyalahkan Muslim yang saleh untuk kesalahan orang Kristen yang ibadahnya hangat-hangat tai kuku dan atau karena jumlahnya yang semakin susut, eh?

'Di Amsterdam gay selalu dipukuli oleh orang Muslim.' Mengerikan, jika hal itu benar. Lucunya, saya ingat kata-kata Pym Fortuyn, politikus sayap kanan gay yang dibunuh oleh seorang fanatik. "Aku tidak punya masalah apapun dengan orang Maroko. Saya pernah tidur dengan begitu banyak dari mereka. " Andre Gide William Burroughs berkata, "Dunia Arab telah menjadi salah satu tujuan artistik dan menyenangkan bagi gay." Homofobia bukan sebuah endemik hanya di antara orang Arab saja.

'Sejarah Holocaust tidak bisa lagi diajarkan karena sensitivitas Muslim." Aneh sekali. Pertama, anak baptis saya telah pergi ke Auschwitz, sebagai bagian studi tur sekolah. Kurikulum sekolah di Inggris pada kenyataannya menyertakan proyek-proyek tentang Perang Dunia II dan penganiayaan orang-orang Yahudi dan orang lain. London Imperial War Museum memiliki bagian bencana perang tersendiri. Saluran TV menyuguhi pemirsa dengan film dengan dosis besar tentang program perang dan kejahatan Jerman. Jika ada orang harus mengeluh tentang keadaan ini, ya harusnya Jerman. Ini bahan bakar Germanofobia, atau Inggris yang masokis.

Bernard Wasserstein menulis 'Israel & Palestina' dan menegaskan beberapa poin. Wasserstein menunjukkan bagaimana fantasi Anda bahwa Israel merupakan pos heroik Barat bahwa Jihad itu omong kosong. Memang, saat ini kebutuhan masyarakat Israel akan imigran sudah sebanyak Eropa itu sendiri. Dan itu bukanlah imigran Yahudi. Meskipun begitu menakjubkannya Anda menyebutkan anti-Semitisme di Prancis (yang dipimpin oleh seorang Presiden Yahudi!), Yahudi di seluruh dunia senang di mana mereka berada sekarang ini, dan mereka tidak ingin migrasi ke Israel, atau haruskah saya katakan 'Isra-hell, seperti teman Israel saya, Ronen suatu kali menulis?

Baik, Anda tidak suka Muslim. Namun mereka tidak akan pergi. Kasus Anda adalah analog seseorang yang mempunyai taman namun dipenuhi dengan kepik. Mereka di mana-mana. Dia tidak menyukai kepik-kepik itu. Dia mencoba beberapa metode untuk menyingkirkan mereka. Semprotan, insektisida, ini dan itu. Tidak ada yang berhasil.

Kepik-kepik terus berada di dekat taman dan di taman. Orang itu semakin terobsesi dengan kepik-kepik itu, kemudian jadi paranoid, dan hasad. Akhirnya, ia mengirim e-mail ke seorang temannya yang sudah tua yang bijak, seorang tukang kebun yang berpengalaman: "Apa yang harus saya lakukan untuk membasmi kepik-kepik terkutuk itu?"

Jawabannya adalah: "Saya sarankan agar Anda belajar mencintai mereka."

Revd Gelli Frank Julian

(sa/aussiemuslim)www.eramuslim.com