QIROATUL MAULID - BM Center

Sabtu, Februari 25, 2012

QIROATUL MAULID

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengutus seorang Rasul SAW yang mengajarkan kepada manusia kitab dan hikmah serta membersihkan jiwa mereka. Shalawat dan salam terhaturkan kepada Junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang Sang Pengajar kebaikan dengan hikmah dan nasihat yang baik.

Peringatan Maulid Rasulillah SAW yang dilakukan oleh Ummat Islam sebagai ungkapan syukur dan bahagia atas kebangkitan Nabi Muhammad SAW tidak pernah lepas dari Qiroatil Maulid yaitu pembacaan sejarah kelahiran Rasulullah SAW. Kalau kita menelaah literatur-literatur islam maka banyak kita dapatkan karangan-karangan para ulama tentang maulid Rasulullah SAW. Salah satu dari karya tersebut sebagaiman dikutip oleh Al Hafidz Adzahabi dan Al Hafidz Ibnu Katsir ketika menceritakan peringatan Maulid yang dilakukan oleh Raja Muzhaffar bahwa Syaikh ibnu Dahiyyah mengarang sebuah kitab maulid yang dihadiahkan kepada Raja Muzhaffar yaitu kitab “ At Tanwir fi Maulidil Basyirin Nadzir” .

Peringatan Maulid Rasulullah SAW dengan membaca sejarah maulid Beliau bukan hanya dilakukan pada bulan Rabiul Awwal tetapi dibeberapa negara islam sudah merupakan bagian dari ritualitas keseharian ummat islam. Al Qur’an sendiri mengungkapkan bahwa kisah-kisah para Nabi dan Rasul itu merupakan penguat keimanan sebagaimana disebutkan dalam surat Hud ayat 120 Allah SWT berfirman : Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.

Kita menemukan pula bahwa Al Qur’an menceritakan kisah maulid para Nabi dan Rasul diantaranya adalah kisah maulid Nabi Nabi Isa AS. Dalam surat Maryam ayat 16-34 Allah SWT berfirman

16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,

17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".

19. ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"

21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".

22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.

23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan".

24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.

25. dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,

26. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".

27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat mungkar.

28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina",

29. Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata: "Bagaimana Kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?"

30. berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,

31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

33. dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaKu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".

34. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan Perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

Demikian pula isyarat tentang kelahiran atau kebangkitan Rasulullah SAW di dalam Al Qur’an dapat kita temukan dalam surat Al Fil dimana di dalam surat ini Al Qur’an menceritakan kehancuran tentara bergajah di tahun kelahiran Rasulullah SAW sebagai pengagungan atas kebangkitan Rasulullah SAW dan pengagungan Ka’bah Baitullah.

Al Hafidz Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang surat ini berkata : “Ini adalah nikmat yang Allah SWT anugrahkan atas orang Qurais dimana Allah SWT telah memalingkan dari mereka tentara bergajah yang ingin untuk menghancurkan ka’bah dan menghapus bekas mereka dari dunia maka Allah SWT menghancurkan mereka dan menyungkurkan wajah mereka dan memutuskan usaha mereka dan menyesatkan perbuatan mereka dan mengusir mereka dengan sejelek kerugian. Dan mereka itu adalah orang nasrani dimana agama mereka ketika itu paling dekat dengan orang qurais yang menyembah berhala. Akan tetapi kehancuran tentara bergajah ini merupakan suatu irhas (perkara luarbiasa yang terjadi pada Nabi sebelum dibangkitkan) dan sebagai persiapan bagi kebangkitan Rasulullah SAW karena tahun itu Beliau dilahirkan menurut pendapat yang paling mashur, seolah lisan hal taqdir berkata “ Kami tidak menolong kalian wahi orang qurais atas orang habasyah karena kalian lebih baik dari mereka akan tetapi.untuk menjaga Baitullah Al Atiq yang kami muliakan dan agungkan dan hormati dengan kebangkitan Nabi yang Ummi Muhammad SAW Penutup Para Nabi “. (Tafsir Ibn Katsir juz 8 hal 483)

Di dalam siroh Rasulullah, orang yang pertamakali melantunkan syair tentang maulid adalah Al Abbas RA paman Nabi SAW ketika beliau memuji Rasulullah SAW sewaktu kembali dari perang tabuk sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Thabrani (Mu’jam Kabir no :4167)

قَالَ خُرَيْمُ بْنُ أَوْسِ بْنِ حَارِثَةَ بْنِ لَامٍ: كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ رَحِمَهُ اللهُ يَا رَسُولَ اللهِ: إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَمْدَحَكَ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَاتِ لَا يَفْضُضِ اللهُ فَاكَ» فَأَنْشَأَ الْعَبَّاسُ يَقُولُ:

مِنْ قَبْلِهَا طِبْتَ فِي الظِّلَالِ وَفِي ... مُسْتَوْدَعٍ حَيْثُ يُخْصَفُ الْوَرَقُ

ثُمَّ هَبَطْتَ الْبِلَادَ لَا بَشَرٌ ... أَنْتَ وَلَا مُضْغَةٌ وَلَا عَلَقُ

بَلْ نُطْفَةٌ تَرْكَبُ السَّفِينَ وَقَدْ ... أَلْجَمَ نَسْرًا وَاهَلَهُ الْغَرَقُ

تُنْقَلُ مِنْ صَالِبٍ إِلَى رَحِمٍ ... إِذَا مَضَى عَالِمٌ بَدَا طَبَقُ

حَتَّى احْتَوَى بَيْتُكَ الْمُهَيْمِنُ مِنْ ... خَنْدَفَ عَلْيَاءَ تَحْتَهَا النُّطْقُ

وَأَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ ... الْأَرْضُ وَضَاءَتْ بِنُورِكَ الْأُفُقُ

فَنَحْنُ فِي الضِّيَاءِ وَفِي النُّورِ ... وَسُبْلُ الرَّشَادِ نَخْتَرِقُ

Maksud hadits ini kami ambilkan dari gharibul hadits karangan Syaikh Ibnu Qutaiybah (juz 1 hal 359) : Berkata Khuraim bin Aus bin Haritsah bin Lam “ Kami berada di sisi Nabi SAW maka Berkata Al Abbas bin Abdul Muthalib RA : Wahai Rasulullah aku ingin untuk memuji engkau, Maka Nabi SAW bersabda : Silahkan semoga Allah SWT tidak menjatuhkan gigimu, maka mulailah Abbas melantunkan :

Sebelumnya engkau tinggal baik di surga dan di tempat yang tersimpan dimana dikumpulkan lembaran

Kemudian engkau turun ke dunia bukan sebagai manusia bukan pula gumpalan daging bukan pula gumpalan darah

Akan tetapi nutfah yang mengendarai sampan Nabi Nuh AS dan sungguh telah dibelenggu nasr(berhala kaum Nabi Nuh AS) dan tenggelam penyembahnya

Engkau dipindah dari sulbi kerahim dari masa ke masa

Sampai engkau berada di keluarga yang menjagamu keluarga yang mulia dan bermartabat

Dan engkau manakala dilahirkan bersinarlah dunia dan bercahayalah ufuk dengan cahayamu

Maka kami berjalan di dalam sinar dan cahaya dan jalan yang ditunjuki

Oleh karena itu kita dapati para ulama menyusun tentang maulid Rasulullah SAW baik berupa natsr (narasi) ataupun nazhom (sair) yang banyak dibaca oleh ummat islam, salah satu karya yang sering dibaca oleh ummat islam di Indonesia ialah Maulid Barzanji karangan Syaikh Ja’far bin Hasan Mufti Syafi’i di Madinah Al Munawwarah (1177 H). Maulid Barzanji sendiri berisikan sejarah kehidupan Rasulullah SAW dari kelahirannya dan beberapa peristiwa yang penting dalam kehidupan Beliau kemudian diakhiri dengan sifat dan budi pekerti Beliau.

Berikut ini beberapa ulama yang mengarang kitab maulid Rasulullah SAW :

1.Al Hafidz Ibnu Katsir (774H)

2. Al Hafidz Al Iroqy (808H)

3.Al Hafidz Ibnu Al Jazary (833)

4.Al Hafidz Nashiruddin Ad Dimisyqy (842H)

5. Al Hafidz As Skhawy (902)

6. Al Hafidz Ibnu Diyba’ (944)

7. Al Hafidz Mula Ali Qory (1014)

Wallhu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar